zico d'satria © Minggu, 16 Januari 2011 | 18:03 WIB
Seperti dlu mua Mati,dan mua membisu,mua brhenti berputar,sejenak ak trhenya atas kdiamannya,saat ak merakit mimpi,nmun mereka bunuh mimpi scara perlahan dan bgtu Tenang Mereka Membantainya,tanpa Ia Menyadarinya ak Menepi dan ak Kalah,Tiada guna Hangat Mentari n Sejuknya Embun,sulit Mengganti Citra,sahaja q tk lagi Memberikan kesejukan pada asa,asa berubah Mnjadi Lemah, Air mata kering,tiada yg Menyirami sbuah angan q pda tempat yg paling indah di hidup q,Mimpi2 yg mati tk mengahadirkan makna yg penuh arti,kian ak trbelenggu dlm Ruang dimensi yg penuh kesuraman,Cerita hanyalah cerita,Jiwa q tk lagi brnafas mimpi q pun ttap mimpi,aaahg. . . ak lelah,ak tertidur pada posisi yg tk ak inginkan,keluh kesah q tk mnkin ak buang pda Nyawa mereka,mereka pun membuang mimpi q,sjenak ak merintih ato slamanya ak menangis,Hingga tiada lgi mimpi yg pernah mnjadi hrapan q,tak berdaya ak tlusuri jejak sang Ayah,tk kuasa ak memberikan yg trbaik,kaki tangan n mata mua rapuh.... dpenghujung Muda ak bersuara atas Pahitnya jln yg ku arungi,jln yg q tempuh runtuh,Inilah Tuhan jeritan ku,inilah Tuhan keluh kesah ku,Tuhan terangi jln ku yg kelam,ak mohon. . .
tania @ Sabtu, 26 Februari 2011 | 12:02 WIB
tolong bikinin puisi tentang orang yang ngga berani ngungkapin perasaan ny donk..... please...please...please.... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar